Review Jurnal
ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DENGAN MODEL REA (STUDI KASUS PADA MICHIGAN INTERNATIONAL ENGLISH SCHOOL)
Oleh:
Dr. Widyatmini
Karlina Faradila
A. Cloud Computing
Komputasi awan adalah gabungan pemanfaatan
teknologi komputer (Komputasi) dan pengembangan berbasis internet (Cloud).
Kenapa disebut Awan/Cloud? karena gambar awan biasanya digunakan untuk
melambangkan internet pada suatu diagram jaringan komputer. Internet bisa dianggap cloud besar. Cloud berisi komputer yang
semuanya saling tersambung. Dari situlah berasal istilah 'cloud'. Jadi semuanya
disambungkan ke 'cloud', atau cloud itu.“ (Stevan Greve).
Dengan Cloud Computing, data-data, layanan, dan aplikasi yang kita
gunakan tidak tersimpan di komputer melainkan di internet. Sebagai contoh
beberapa layanan dari google adalah google mail (aplikasi email web base),
google drive (tempat penyimpanan online), google doc/spreadsheet (Aplikasi
office online), YouTube (tempat sharing video online), dll.
Implementasi Cloud
· A. Software as a service (SaaS)
Software as a Service, berbentuk aplikasi,
contohnya adalah Salesforce, NetSuite.
B. Platform as a service (PaaS)
Platform as a Service, implementasi dari
database, file
system, web server, middleware, contohnya
adalah
Heroku, Engine Yard, Azure.
C. Infrastructure as a service (IaaS)
Infrastructure as a Service, berbentuk
virtualisasi dari
infrastruktur seperti Amazon, Rackspace.
· D. Network as a Service (NaaS).
Layanan NaaS secara tradisional
termasuk VPN dan bandwidth on demand. Perwujudan konsep NaaS juga mencakup
penyediaan layanan jaringan virtual oleh pemilik infrastruktur jaringan kepada
pihak ketiga.
Kelemahan Cloud Computing
·
Service
Level
·
Privacy
·
Compliance
·
Data
Ownership
·
Data
Mobility
Syarat Cloud Computing
·
On-Demand
Self-Services
·
Broad
Network Access
·
Resource
Pooling
·
Rapid
Elasticity
·
Measured
Service
B. Grid Computing
Grid Computing atau komputasi grid adalah
pemecahan masalah komputasi dalam skala besar dengan menggunakan sumber daya
yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara
geografis.
Elemen-Elemen dalam Komputasi Grid
Penerapan teknologi grid computing atau
komputasi grid pada kalangan yang membutuhkan, wajib memiliki elemen-elemen
tertentu. Secara garis besar, 3 elemen pokok dari infrastuktur grid adalah:
- hardware/sumber daya;
- software; dan
- brainware (orang yang memelihara dan memakai komputasi grid).
Hardware dalam komputasi grid mencakup
perangkat penyimpanan, prosesor, memori, jaringan, dan software yang di desain
untuk mengelola hardware ini, misalnya database, manajemen penyimpan, manajemen
sistem, server aplikasi, dan sistem operasi. Hardware pada grid komputing di
atur secara lokal, dan hardware yang berbeda memiliki kebijakan dan cara kerja
yang berbeda. Hardware dan user grid komputing sering bersifat dinamis tergantung
penerapan grid tersebut.
Software merupakan suatu perangkat yang menghubungkan semua middleware-nya.
Middleware itu sendiri adalah bagian dari software, yaitu lapisan sofware yang
terletak antara sistem operasi dan aplikasi yang berfungsi sebagai penghubung
komunikasi antar-objek dari sistem yang berbeda. Unsur-unsur dasar suatu
middleware adalah keamanan (security), pengaturan sumber daya (resource
management), pengaturan data (data management), dan layanan informasi
(information services). Contoh beberapa middleware adalah Globus Toolkit,
Gridbus, Microsoft’s COM/DCOM, Unicore, dan masih banyak contoh-contoh
middleware lainnya.
Brainware dalam komputasi grid hanya meliputi pemelihara dan pemakai grid.
Dahulu grid computing cenderung hanya di pakai oleh para ilmuan untuk
kepentingan ilmiah. Pada saat itu memang ekspose terbesar lebih banyak pada
proyek-proyek sains, seperti riset genetika, fisika dan yang paling terkenal
adalah proyek SETI ( Search for Extra Terrestrial Intelligence ) atau riset
pencari kehidupan di luar bumi. Hal ini memunculkan persepsi bahwa teknologi
komputasi grid ini sulit di terima di kalangan non-ilmuan, terutama di kalangan
bisnis. Namun, sekarang penerapan komputasi grid telah merambah penggunaanya bukan
hanya pada proyek sains saja. Bahkan baru-baru ini, teknologi grid computing
telah di kenalkan pada dunia enterpreneur dan mendapat banyak respon positif.
Cara Kerja Komputasi Grid
Grid computing bekerja dengan membagi
informasi yang didapat dengan komputer lain sehingga komputer tersebut dapat
bekerja jauh lebih baik. Suatu komputer dapat menjadi superkomputer jika
memakai sistem ini. Walaupun teknologi ini masih belum sempurna, tetapi sudah
banyak pemakaian dari sistem ini.
Konsep kerja grid computing adalah membagi
muatan pekerjaan pada banyak computer untuk menyelesaikan tugas lebih cepat dan
lebih efisien. Sistem ini menghubungkan berbagai macam sumber daya computer
secara bersama. Sehingga satu komputer dapat mengakses seluruh kekuatan komputer
di dalam sistem.
Pada umumnya, suatu sistem grid computing
membutuhkan hal – hjal berikut:
1. Sebuah komputer sebagai control node.
2. Jaringan komputer.
3. Middleware.
Middleware menjadikan komunikasi antar
jaringan menjadi memungkinkan. Sedangkan control node berfungsi mengatur
seluruh kegiatan dalam jaringan tersebut. Ini menentukan sumber daya apa yang
bisa diakses oleh komputer lain, mengatur sistem agar tetap optimal dan
menentukan tugas yang akan dikerjakan.
Manfaat dan Hambatan Teknologi Grid Computing
Penggunaan Grid Computing System untuk
perusahaan-perusahaan akan banyak memberikan manfaat baik manfaat secara
langsung maupun tidak langsung. Beberapa manfaat tersebut antara lain:
- Gridcomputing menjanjikan peningkatan utilitas, dan fleksibilitas yang lebih besar untuk sumberdaya infrastruktur, aplikasi dan informasi. Dan juga menjanjikan peningkatan produktivitas kerja perusahaan.
- Karena oracle telah berbasiskan grid computing, maka perusahaan yang menginginkan kemajuan dan perbaikan kinerja bisnisberbiaya rendah bagi aplikasi transaksional, business intelligence dan knowledge management dapat menggunakan solusi grid computing dari Oracle.
- Grid computing bisa memberi penghematan uang, baik dari sisi investasi modal maupun operating cost–nya.
- Walaupun dapat memberikan penghematan, Grid computing juga dapat mendongkrak kecepatan komputasi dari mesin-mesin yang ada. Sehingga kerja perusahaan dapat lebih efektif dan efisien.
Beberapa hambatan yang
dialami oleh masyarakat Indonesia dalam mengaplikasikan teknologi grid
computing adalah sebagai berikut :
- Manajemen institusi yang terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk merelakan fasilitas yang dimiliki untuk digunakan secara bersama agar mendapatkan manfaat yan lebih besar bagi masyarakat luas.
- Masih sedikitnya Sumber Daya Manusia yang kompeten dalam mengelola grid computing. Contonhya kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi mengenai manfaat dari grid computing itu sendiri.
C. Virtualisasi
Virtualisasi menciptakan versi virtual,
bukan fisik, sistem operasi komputer, sumber daya jaringan komputer, atau
perangkat penyimpanan. Misalnya dengan komputer, Anda dapat membuat komputer
virtual yang mirip seperti komputer fisik terpisah. Dalam hal ini, komputer
virtual Anda ada pada komputer yang sama seperti sistem operasi reguler Anda.
Dengan virtualisasi, Anda menggunakan perangkat lunak untuk mengubah satu
komputer fisik menjadi beberapa komputer virtual yang lebih bermanfaat.
Salah satu manfaat utama virtualisasi
adalah bahwa fitur ini dapat memangkas biaya TI perusahaan. Misalnya,
perusahaan yang memiliki beberapa server dapat menggunakan virtualisasi server
untuk mengurangi jumlah server fisik, sehingga akan mengurangi biaya
pemeliharaan dan keamanan. Fitur ini juga memungkinkan Anda mengoptimalkan
investasi perangkat keras yang ada. Daripada membeli PC, laptop, maupun server
baru, Anda dapat meningkatkan pemanfaatan perangkat keras yang telah dimiliki. Anda
juga dapat dengan mudah mengatur sistem redundan untuk pemulihan gangguan,
tanpa harus menambah perangkat keras lainnya.
Perbedaan antara virtualisasi dengan teknologi cloud
Virtualisasi dan komputasi cloud saling
terkait, namun bukanlah hal yang sama. Kedua hal tersebut merupakan cara untuk
mengurangi biaya infrastruktur dengan mengoptimalkan penggunaan sebagian besar
sumber daya komputasi. Komputasi cloud memungkinkan seluruh layanan atau
aplikasi berjalan di jaringan komputer terdistribusi. Layanan cloud publik
dapat berupa layanan langganan seperti email berbasis web atau Office 365, atau
layanan komunikasi online seperti Skype atau Lync. Sebaliknya, cloud pribadi
menawarkan layanan yang dapat disesuaikan di server perusahaan Anda atau server
penyedia solusi TI. Solusi cloud hibrid menggunakan aspek cloud publik dan
pribadi. Dalam semua kasus, layanan cloud sepertinya disediakan oleh perangkat
keras server nyata, namun sebenarnya disediakan oleh perangkat keras virtual.
Virtualisasi merupakan komponen penting pada komputasi cloud, namun bahkan
secara terpisah, virtualisasi dapat bermanfaat untuk perusahaan berbagai skala.
D. Komputasi Terdistribusi
Komputasi terdistribusi pada dasarnya
adalah sebuah infrastruktur yang menghubungkan sebuah komputer dengan komputer
lain di seluruh dunia yang bertujuan untuk melakukan suatu komputasi yang rumit
sehingga suatu proyek yang rumit dan memakan waktu lama oleh satu superkomputer
hanya membutuhkan waktu yang lebih sedikit jika dilakukan dengan sistem
komputasi terdistribusi.
Cara Kerja Komputasi Terdistribusi
Cara kerja komputasi terdistribusi
adalah beban kerja akan didistribusikan ke komputer-komputer yang terhubung
untuk diselesaikan dimana semua itu dikendalikan oleh suatu sistem operasi.
Pengguna hanya cukup melakukan pengaturan sistem operasi, kemudian sistem
operasilah yang akan melakukan tugasnya mengorganisasi kemampuan dan tugas ke
komputer-komputer itu.
Kegunaan Komputasi Terdistribusi
Kegunaan komputasi terdistribusi antara
lain adalah untuk membantu manusia dalam melakukan perhitungan yang sangat
besar supaya dapat diselesaikan dengan cepat, tepat dan akurat, memperlancar
pelayanan situs web yang sering dikunjungi, pengetesan algoritma misal dalam
benchmarking masalah-masalah yang berkaitan dengan algoritma genetika,
pendukung server basis data yang besar dan banyak client pengaksesnya, dan lain
sebagainya. Seperti diketahui bahwa kebutuhan manusia akan komputasi yang cepat
dan akurat yang tidak dapat ditangani oleh sebuah mesin komputer misal
perhitungan dalam peramalan posisi benda langit di lembaga penelitian luar
angkasa. Selain itu digunakan pula untuk menangani beban permintaan yang besar
semisal search engine agar mampu menangani ribuan request serentak tanpa
mengalami gangguan penundaan pelayanan, contohnya Google yang memiliki komputer
cluster terbesar didunia.
Kelebihan & Kekurangan Komputasi Terdistribusi
·
Kelebihan komputasi terdistribusi :
- Pembagian sumber daya antar komputer dibuat lebih mudah
- Menyediakan kinerja yang baik dengan mendistribusikan beban kerja ke komputer-komputer dan mengerjakan bagian dari pekerjaan itu secara bersamaan pada beberapa processor
- Menjadikan sistem keseluruhan lebih handal, karena kegagalan yang terjadi pada salah satu komponen dapat ditangani oleh komponen yang setingkat lainnya
·
Kekurangan komputasi terdistribusi :
- Penggunaan energi yang digunakan untuk menghidupkan komputer-komputer yang digunakan sebagai “cluster”
- Peralatan pendukung lainnya misalkan piranti jaringan yang digunakan untuk menghubungkan antar komputer
- Delay komunikasi yang terjadi tidak dapat diprediksi karena melibatkan banyak komponen serta tidak adanya referensi clock yang universal yang dapat dijadikan system clock
Membahas Jurnal "ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENERIMAAN KAS DENGAN MODEL REA"
Di dalam jurnal ini membahas analisis dari
perencanaan system informasi akuntansi penerimaan kas dengan model REA pada
badan usaha bidang pendidikan yaitu tempat kursus bahasa Inggris.
Metode penelitian yang digunakan
pernulisi jurnal yakni observasi. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data
secara detail dalam siklus penerimaan
kas. Kemudian penulis jurnal menggunakan teknik analisis studi kasus dengan
menggunakan data kualitatif dari prosedur internal perusahaan lalu mendeskripsikan
prosedur tersebut menggunakan diagram Sistem Akuntansi, Data Flow Diagram dan menggunakan
model REA sebagai landasan perancangan system terkomputerisasi.
Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada Michigan
International English School
Berdasarkan hasil dari penilaian sistem
pengendalian internal COSO maka ditemukan beberapa kelemahan dalam sistem
informasi akuntansi penerimaan kas.
- Terdapat kekurangan dalam penerimaan kas
- Masih terdapat kekeliruan dalam penyetoran uas kas oleh pimpinan
- Penctatan penerimaan kas masih dilakukan dengan manual, sehingga memerlukan waktu yang lama untuk merekapitulasi penerimaan kas serta besar kemungkinan terjadinya kecurangan dan kehilangan dokumen.
Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Kas pada Michigan International English School
- Pembuatan DFD (Data Flow Diagram)
- Membuat rekapitulasi penerimaan kas
- Pembuatan REA Aktivitas
- Pembuatan aplikasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas
Kesimpulan
Berdasarkan analisis
dan perancangan sistem informasi akuntansi penerimaan kas, maka kesimpulannya
adalah sebagai berikut:
- Terintegrasi data
Belum terintegrasinya data penerimaan kas dengan aplikasi visual yang
memudahkan pengguna dalam mengolah dan memeriksa database.
Ø Dengan menggunakan
Microsoft Access, data yang telah disimpan dapat terintegrasi dengan baik.
- Sisi keamanan infrastruktur
Pencatatan dalam sistem penerimaan kas sebelumnya dilakukan secara manual
dan tidak memiliki back-up data
sehingga memerlukan waktu yang lama untuk merekapitulasi penerimaan kas serta
besarkemungkinan terjadinya kecurangan dan kehilangan dokumen.
Ø Dengan menggunakan rancangan
DFD, REA dan penggunaan software visual basic membuat pencatatan dan perhitungan
lebih efisien dan efektif serta menggunakan Microsoft Access dalam pembuatan
database sehingga sistem memiliki backup data yang baik.
- Jaringan dan layanan
Pada sistem informasi akuntansi penerimaan kas ini tidak memiliki jaringan
yang luas karena sistem masih dilakukan secara manual
Ø Dengan menggunakan
software visual basic serta database Microsoft Access, data disimpan dalam jaringan
yang aman.
Penerapan sistem
informasi akuntansi penerimaan kas terkomputerisasi secara ekonomi layak untuk
diterapkan hal tersebut dikarenakan biaya yang dikeluarkan untuk penerapan
sistem informasi akuntansi secara komputerisasi lebih menguntungkan perusahaan
dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dalam mejalankan
sistem informasi akuntansi secara manual.
Daftar Pustaka
Link Jurnal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar