Nama
Kelompok:
·
Dhejie A. Octavianti
·
Fitria Puspa Sari
·
Hanik Nur Laili
·
Ika Nurjanah
·
Irma Farhanah
·
Khusnul Khotimah
TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI BANK BCA
·
Pendahuluan
Guna untuk
mendukung perkembangan Bank BCA dan memberikan pelayanan untuk memenuhi
kebutuhan nasabah, maka dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, Teknologi
Informasi BCA menerapkan tiga pilar dasar yaitu :
1. Melayani
lini-lini bisnis termasuk pengembangannya.
2. Memperkuat
infrastruktur TI
3. Menerapkan
tata kelola teknologi informasi
Seperti
diketahui bahwa salah satu fasilitas yang diberikan Bank BCA saat ini kepada
nasabahnya yaitu memberikan fasilitas jaringan internet dan mobile banking.
Dengan diterapkannya fasilitas tersebut sangat membantu nasabah dalam melakukan
transaksi dimanapun karena Bank BCA melakukan kerjasama dengan berbagai pihak
seperti toko-toko property, toko belanja, maupun tempat-tempat umum milik
pemerintahan.
Pada tahun
2012, salah satu upaya terpenting di Grup TI adalah pembangunan disaster recovery data center (DRC) di
Surabaya dimana sebagian dari pembangunan tersebut fungsinya akan mulai
dioperasikan pada pertengahan tahun 2013 dan selanjutnya akan beroperasi penuh
pada tahun 2014.
·
Pusat Penyimpanan Data Transaksi
BCA
melakukan berbagai penyempurnaan pada teknologi perbankannya, yaitu dengan
melakukan perubahan pendekatan BCA yang semula focus pada produk kini menjadi
lebih focus pada nasabah dengan memanfaatkan pusat penyimpanan data dalam skala
besar. Hal ini dilakukan guna mendukung kebutuhan transaksi perbankan, baik
nasabah individu maupun nasabah bisnis. Pusat penyimpanan data yang besar
membuat BCA lebih mudah dan memungkinkan BCA untuk mengelola berbagai macam
informasi nasabah yang beragam pada waktu tertentu. Sejalan dengan upaya dalam
membangun hubungan dengan nasabah dan mempertahankan keunggulan pengembangan
teknologi, BCA menyediakan kombinasi solusi yang tepat bagi beragam kebutuhan di samping menyediakan
transaksitransaksi dasar perbankan. Oleh karena itu,dibutuhkan data yang akurat
baik dari sisi aset dan kewajiban atas neraca nasabah serta kemampuan yang
memadai dalam mendukung kebutuhan-kebutuhan dalam bertransaksi. Dari sisi
perbankan konsumer, BCA berupaya mengintegrasikan seluruh informasi nasabah
dalam satu data warehouse yang tersentralisasi, dimana hal tersebut
memungkinkan Bank untuk dapat memahami setiap kebutuhan dan perilaku nasabah
secara ‘single-view basis’. Bank terus mengembangkan pendekatan ini melalui
protokol Customer Relationship Management (CRM) sehingga Bank dapat menawarkan
produk-produk yang terpilih sesuai kebutuhan nasabah.
·
Fleksibilitas dan Keandalan
BCA terus memperoleh manfaat
dari implementasi Service-Oriented IT Architecture (SOA). Melalui arsitektur TI ini, BCA dapat
memberikan respon yang lebih cepat, khususnya pada layanan perbankan transaksi
yang baru. Platform jaringannya tidak hanya melayani perbankan transaksi
tetapi mendukung berbagai aplikasi lainnya.
Selain itu, BCA pun meningkatkan kapasitas perangkat keras guna
mendukung pesatnya pertumbuhan volume transaksi. Kebutuhan untuk menyediakan interface
juga semakin penting guna memberikan kepuasan kepada para nasabah. Melakukan upgrade untuk aplikasi mobile
banking agar serupa seperti tampilan internet banking dan dapat
digunakan di beragam perangkat mobile. Dalam rangka menyediakan layanan
yang aman, terpercaya, nyaman, cepat, dan real time, seperti yang
diharapkan nasabah, BCA menerapkan sistem komunikasi highbandwidth yang
berjalan secara redundant untuk memastikan ketersediaan dan keandalan
jaringan antar kantor cabang utama BCA.
·
Keberlangsungan Usaha
Dalam melangsungkan usaha, BCA
mengoperasikan dua data center secara mirroring yang dapat dioperasikan secara
independen untuk mencegah adanya gangguan pada data center dimana kemampuanya
segera diperkuat oleh Disaster Recovery Center (DRC). Sebagian besar
konsentrasi Grup TI pada tahun 2012 diarahkan pada pembangunan DRC di Surabaya,
dimana kontrak kerjasama DRC di Singapura akan dihentikan ketika DRC Surabaya
mulai beroperasi. Maka dari itu, investasi yang besar ini memungkinkan BCA
untuk menyediakan layanan yang lebih baik dan memastikan adanya ketersediaan
sistem yang stabil. Dalam BCA, setiap karyawan memainkan peranan penting pada
rancangan kelangsungan usaha. Setiap karyawan dilatih dalam mempersiapkan
perlengkapan dan uji coba scenario untuk meningkatkan pemahaman pentingnya
keberlangsungan usaha atas suatu kondisi. Dokumentasi yang terkait dengan
keberlangsungan usaha pada BCA sudah tersedia secara online. BCA juga
menerbitkan dan mensosialisasikan informasi yang berhubungan dengan kebijakan
perusahaan yang harus dipatuhi oleh setiap karyawan BCA.
·
Tata Kelola TI
BCA menjunjung tinggi tata kelola TI untuk memastikan manajemen
TI yang baik telah diterapkan serta tetap dapat mempertahankan kualitas sistem
kinerja software. Selain itu BCA terus mencari cara untuk memantapkan
edisiplinan dalam siklus pengembangan sistem dan produk yang berkualitas sebab
biaya perbaikan sistem akan menjadi jauh lebih mahal pada saat produksi telah
berjalan.
·
Rencana ke Depan
Pada tahun 2013, salah satu inisiatif penting yang akan
dilakukan yaitu peningkatan sistem pusat penyimpanan data transaksi secara
berkesinambungan untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang terus bertumbuh. Dan
akan berlanjut hingga tahun 2014. BCA akan terus melengkapi infrastruktur TI
yang mencakup sistem, jaringan, dan data center yang diperlukan untuk
memberikan layanan yang andal dan aman. Sejalan dengan ketentuan Bank
Indonesia, BCA akan menerapkan National Standard for Indonesia Chip Card Specification (NSICCS) yang akan berjalan dalam beberapa tahun ke depan.